Aristarchus adalah seorang astronom Yunani dan ahli matematika, yang lahir di pulau Samos, di Yunani. Dia merupakan murid dari Strato of Lampsacus, yang merupakan kepala sekolah Lyceum yang didirikan oleh Aristoteles.
Aristarchus
mengemukakan teori tentang ruang angkasa yaitu teori heliosentris yang berbeda dengan teori Aristoteles
dan teori yang dianut masyarakat secara umum pada
waktu itu yaitu geosentris. Menurut Aristarchus bumi tidak diam tetapi bersama-sama dengan planet-planet dan bintang-bintang yang lain bergerak secara konsentris mengelilingi matahari. Sekitar 1700-1800 tahun kemudian barulah ada ilmuan yang sependapat dengan dia yaitu Copernicus. Dimana teori ini lebih dikenal sebagai teori Copernicus karena beliau yang pertama menulis teori heliosentris ini.
waktu itu yaitu geosentris. Menurut Aristarchus bumi tidak diam tetapi bersama-sama dengan planet-planet dan bintang-bintang yang lain bergerak secara konsentris mengelilingi matahari. Sekitar 1700-1800 tahun kemudian barulah ada ilmuan yang sependapat dengan dia yaitu Copernicus. Dimana teori ini lebih dikenal sebagai teori Copernicus karena beliau yang pertama menulis teori heliosentris ini.
Dalam
teorinya itu Aristarchus tidak menjelaskan tentang ruang angkasa ini, tetapi
dia hanya menulis suatu buku yang berjudul:” on the Sizws and the Distances of
the sun and moon”. Tetapi archimedes menyatakan dalam sebuah buku yang
berjudul:”the Sand-reckoner”, bahwa Aristarchus yang berasal dari samos
menguraikan sebuah buku yang mengandung hipotesis campuran tentang bintang dan
matahari yang tidak bergerak itu. Dalam buku tersebut menurut Archimedes,
Aristarchus menyatakan bahwa bumi yang berputar mengelilingi matahari, sedang
matahari tetap berada di tengah-tengah orbit; ukuran bintang sangatlah besar
apabila dibandingkan dengan daerah putaran bumi.
Pendapat Aristarchus yang
dikisahkan Archimedes tersebut sebenarnya lebih memiliki landasan dibandingkan
dengan pendapat Aristoteles sendiri (teori geosentris), tetapi karena
Aristoteles dianggap lebih pintar maka pendapat Aristarchus itu tidak dipercaya
dan dilupakan begitu saja sampai kira-kira 2000 tahun.
Selain
mengemukakan teori heliosentris, Aristarchus mengemukakan teorinya tentang
bentuk bumi serta jarak bumi dengan matahari dan bulan. Aristarchus mengatakan
bahwa bumi berbentuk bulat. Pendapat ini didasarkan dari bentuk bayangan yang menutupi
bulan pada saat gerhana bulan terjadi. Dimana
ketika terjadi gerhana bulan, tampak bayangan berbentuk bulat yang menutupi
bulan, dimana dimana ia mengatakan bahwa bumi “mencuri” cahaya matahari yang
kemudian bayangannya menutupi bulan.
Selain
bentuk, ia juga menghitung ukuran bumi dimana ia menghitung diameter Matahari
sebagai sekitar tujuh kali diameter Bumi, dengan demikian memperkirakan volume
Matahari sekitar 300 kali volume Bumi (diameter sebenarnya dari Matahari
sekitar 300 kali diameter Bumi, volume solar sebesar 1.300.000 volume Bumi).
Dalam karyanya ini tidak membuktikan teori heliosentis secara langsung, namun
dengan pendapatnya tentang perbandingan ukuran ini bisa disimpulkan tentang
teori tersebut karena benda yang lebih kecil (bumi) akan mengelilingi banda
yang lebih besar (matahari)
Sedangkan dalam
menghitung jarak dengan matahari dan bulan yang didasarkan pada teori
geosentris yang menyatakan bahwa sudut subtended dengan diameter Matahari adalah 2 derajat: dimana yang benar adalah
sekitar ½ derajat. Aristarkhus
mengklaim bahwa pada setengah bulan (bulan kuartal pertama atau terakhir),
sudut antara Matahari dan Bulan adalah 87 °. Mungkin ia mengusulkan 87 °
sebagai batas bawah mengukur deviasi terminator bulan dari linearitas ke
akurasi 1° adalah di luar batas okuler tanpa bantuan manusia (yang membatasi
menjadi sekitar keakuratan 3°). Dengan menggunakan geometri yang benar, tetapi
kurang akurat yaitu 87 ° datum, Aristarkhus menyimpulkan
bahwa jarak antara Bumi dan Matahari adalah antara 18 dan 20 kali lebih jauh
daripada Bulan. (Nilai sebenarnya dari sudut ini dekat dengan 89 ° 50 ', dan
jarak Matahari sebenarnya sekitar 400 kali Bulan.)
No comments:
Post a Comment