Tuesday 29 April 2014

Al Biruni (973-1048)

Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarizmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau aral di Asia tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang
matematika, filsafat, obat-obatan. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur. Selain menguasai beragam ilmu pengetahuan, Al-biruni juga fasih dengan sederet bahasa seperti Arab, Turki, Persia, Sansekerta, Yahudi dan Suriah. Semasa muda dia menimba ilmu matematika dan astronomi dari Abu Nasir Mansur.
Al-Biruni tercatat sebgai astronom yang melakukan percobaan yang berhubungan dengan fenomena astronomi. Dia menduga galaksi bima sakti adalah kumpulan sejumlah bingtang. Pada 1031 dia merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang, Al-Qanun Al Mas’udi.
Selain itu, Al-Biruni merupakan ilmuwan yang pertama kali membedakan istilah astronomi dengan satrologi. Hal itu dilakukannya pada abad ke-11 M. dia juga menghasilkan berbagai karya penting dalam bidang astrologi.
Dalam ilmu bumi, Al-Biruni menghasilkan sejumlah sumbangan penting sehingga dia dinobatkan sebagai “Bapak Geodesi”. Dia juga memberi kontribusi signifikan katografi, geologi,geografi dan mineralogy. Kartografi adalah ilmu membuat peta atau globe. Pada usia 22 tahun, Al-Biruni telah menulis karya penting dalam kartografi, yakni sebuah setudi tentang proyeksi pembuatan peta.

Pada usia 17 tahun, Al-Biruni sudah mampu menghitung garis lintang Kath Khwarizmi dengan menggunakan ketinggian matahari. “kontribusi penting dalam bidang geodesi dan geografi telah disumbangkan Al-Biruni. Dia telah memeperkenalkan teknik mengukur bumi dan jaraknya menggunakan triangulasi,” papar John J. O’Connor dan Edmund F. Robertson dalam MacTutor History of Mathematics.
Al-Biruni juga telah menghasilkan karya dalam bidang geologi. Salah satunya dia menulis tentang geologi India. Sementara itu dalam bidang mineralogy dia menulis kitab berjudul Al_Jawahir atauBook of Precious Stones yang menjelaskan beragam mineral. Dia mengklasifikasikan setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.
Al-Biruni telah berperan mengenalkan metode saintifik dalam setiap bidang yang dipelajarinya. Misalnya, dalam Al-Jamawir yang sangat eksperimental. Pada bidang optic, Al-Biruni bersama Ibnu Al-Haitham termasuk ilmuwan pertama yang mengkaji dan mempelajari ilmu optic. Dialah yang pertama kali menemukan bahwa kecepatan cahaya lebih cepat dari kecepatan suara.

 Al Biruni mengatakan bahwa berat jenis itu bukan bukan persatuan volume, tetapi bilangan murni yang tidak memiliki satuan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari percobaan sebagai berikut:

Mula-mula tabung P diisi air sebatas dasar corong C, kemudian benda B yang mau dicari berat jenisnya dimasukkan ke tabung P, sedangkan air yang tumpah ditampung ke tabung Q.
Sehingga berat jenis benda B adalah:
 Bj=Berat Benda B/Berat air Q



Karen berat benda B maupun beratair sama-sama memiliki satuan gram atau kilogram, maka berat jenis merupakan bilangan murni.

No comments:

Post a Comment