Tuesday 29 April 2014

Copernicus (1473-1543)

    Nicolas Copernicus lahir di Torun, 19 Februari 1473 – meninggal di Frombork, 24 Mei 1543 pada umur 70 tahun). Ia adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang mengembangkan teoriheliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains.
Copernicus bukanlah orang yang pertama yang menyimpulkan bahwa bumi berputar mengitari Matahari. Astronom Yunani Aristarkus dari Samos telah mengemukakan teori ini pada abad ketiga sebelum masehi. Para pengikut Pytagorras telah mengajarkan bahwa bumi serta Matahari bergerak mengitari suatu api pusat. Akan tetapi, Ptolemeus menulis bahwa jika bumi bergerak, "binatang dan benda lainnya akan bergelantungan di udara, dan bumi akan jatuh dari langit dengan sangat cepat". Ia menambahkan, "sekadar memikirkan hal-hal itu saja terlihat konyol".
Ptolemeus mendukung gagasan Aristoteles bahwa bumi tidak bergerak di pusat alam semesta dan dikelilingi oleh serangkaian bola bening yang saling bertumpukan, dan bola-bola itu tertancap Matahari, planet-planet, dan bintang-bintang. Ia menganggap bahwa pergerakan bola-bola bening inilah yang menggerakan planet dan bintang. Rumus matematika Ptolemeus menjelaskan, dengan akurasi hingga taraf tertentu, pergerakan planet-planet di langit malam.
Namun, kelemahan teori Ptolemeus itulah yang mendorong Copernicus untuk mencari penjelasan alternatif atas pergerakan yang aneh dari planet-planet. Untuk menopang teorinya, Kopernikus merekonstruksi peralatan yang digunakan oleh para astronom zaman dahulu. Walaupun sederhana dibandingkan dengan standar modern, peralatan ini memungkinkan dia menghitung jarak relatif antara planet-planet dan Matahari. Selama bertahun-tahun, ia berupaya menetukan secara persis tanggal-tanggal manakala para pendahulunya telah membuat beberapa pengamatan penting di bidang astronomi. Diperlengkapi dengan data ini, Copernicus mulai mengerjakan dokumen kontroversial yang menyatakan bahwa bumi dan manusia di dalamnya bukanlah pusat alam semesta.
 Copernicus muncul pada saat perkembangan fisika bergerak dari metode deduksi ke metode eksperimen. Sebagai seorang seniman ia banyak belajar pengetahuan-pengetahuan lain, seperti matematika, astronomi yang ia pelajari di universitas bologna. Dalam bidang astronomi Copernicus banyak belajar dari Novara seorang ahli ilmu perbintangan yang mendukung Phytagoras.
  Teori yang banyak tentang alam semesta Copernicus ditulis dalam bukunya yang berjudul”De revolutionibus Orbium Coalestium”, yang dijinkan dicetak semasa hidupnya. Tepri tersebut nampaknya hasil dari imajinasi yang sangat panjang tentnag kesulitan-kesulitan teori astronomi pada waktu itu yang masih berdasarkan pada spekulasi dari para ahli-ahli filsafat zaman kuno.
Dalam teorinya Copernicus menyatakan bahwa bumi merupakan suatu planet yang lain, mereka bersama-sama mengelilingi matahari dalam garis edar yang berbentuk lingkaran. Hal-hal yang dikemukakan Copernicus banyak mengandung kebenaran disamping pokok pembicaraanya yang bermutu, alasan-alasan yang dikemukakan sebagai pengetahuan yang baru.

  Teori mengenai alam semesta yang menyatakan bahwa matahari sebagai pusat peredaran sedangkan planet dan bintang-bintang berputar mengelilinginya terkenal dengan sistim heliosentris, sebagai kebalikan dari sistim geosentris bersamaan dengan diterimanya sistim heliosentris  tersebut dimulailah periode baru dalam sejarah perkembangan fisika yang lebih banyak menggunakan metode eksperimen dan ditinggalkannya metode deduksi dalam mengemukakan suatu pendapat.

No comments:

Post a Comment